Kayu jati adalah standar kriteria kayu yang memiliki segudang kelebihan dari semua jenis kayu lainnya. Oleh karena tingginya permintaan untuk jati, banyak penjual yang kemudian menggunakan berbagai istilah untuk menarik pembeli.
Beberapa istilah seperti “lebih baik dari jati,” atau “lebih kuat dari jati” semakin sering digunakan. Tidak heran jika Anda ingin menemukan produk dengan harga yang murah namun tetap memiliki kualitas terbaik. Namun, berhati-hatilah untuk memilih agar tidak terjebak dengan pilihan yang salah.
Mebel Jati yang Banyak Peminat
Tingginya peminat kayu jati membuat pengusaha mebel juga semakin gencar berinovasi. Sayangnya, beberapa pelaku usaha mebel justru kerap menipu pembeli dengan mengklaim bahwa produk yang dijualnya berbahan dari kayu asli. Padahal, nyatanya bukan.
Cara untuk memikat calon pembeli dilakukan dengan berbagai cara. Penggunaan selogan, membuat tampilannya semirip mungkin dengan mebel jati, hingga mengklaim bahwa mebel jati tersebut dijual dengan harga diskon.
Lagi-lagi, Anda harus lebih cermat dalam memilih. Jangan sampai Anda justru mengeluarkan biaya lebih besar untuk membeli mebel yang tidak berkualitas. Keinginan untuk mendapatkan mebel dari kayu jati asli terkadang membuat kita menjadi tidak teliti dalam membeli.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mampu mengatahui perbedaan kayu jati dengan kayu lainnya. Agar dapat lebih cermat dalam membeli dan mampu mendapatkan kualitas mebel yang terbaik.
Perbedaan Kayu Jati dengan Kayu Lain
Ada beberapa jenis kayu yang kerap dianggap mirip dengan jati. Anda harus memahami apa saja perbedaan kayu jati dengan kayu lainnya agar tidak mudah terkecoh saat ingin membeli mebel jati maupun kayu jati asli.
1. Kayu Meranti
Pohon meranti termasuk dari keluarga kayu dipterocarpaceae yang memiliki sekitar 600 spesies. Biasanya ditemukan terutama pada area hutan hujan dataran rendah tropis. Penjual mebel seringkali mengiklankan kayu meranti terkait dengan jati.
Padahal kedua jenis kayu ini berbeda. Jati adalah kayu dari genus Tectona Grandis dari keluarga verbenaceae. Mengatakan jati dan meranti merupakan kayu yang sejenis sama halnya seperti mengatakan, bahwa pohon cemara sama dengan pohon magnolia.
Padahal cemara milik genus picea dari Keluarga pinaceae dan magnolia milik genus magnolioideae dari Keluarga magnoliaceae.
Genus meranti memiliki sekitar 360 spesies. Namun, ada 3 jenis yang paling populer, yaitu meranti putih, meranti merah dan meranti kuning. Kayu ini memang indah dan dapat diolah menjadi furniture yang mampu membuat ruangan tampak indah.
Pemakain mebel dari kayu meranti juga dapat memperindah dekorasi rumah. Kayu ini bahkan dapat digunakan untuk kebutuhan furnitur luar ruangan. Namun, tentu saja meranti berbeda dengan kayu jati. Dan ketika digunakan di luar ruangan, kayu ini tetap harus diberi treatmen khusus.
2. Genus Eucalyptus
Genus eucalyptus memiliki lebih dari 300 spesies. Eucalyptus adalah kayu yang sangat baik yang telah digunakan untuk bahan bakar, persediaan bangunan, dan di beberapa negara sebagai sumber makanan.
Namun, jika kayu ini tidak ditreatment dengan benar sebelum digunakan dalam proses pengolahannya akan mudah retak, karena eucalyptus mengandung air yang banyak, sehingga ketika dikeringkan, dapat menyusut sebanyak 34%.
Eucalyptus, ketika digunakan untuk furnitur luar ruangan dapat dilapisi dengan minyak. Â Anda juga bisa mengecatnya untuk membuat tampilannya seperti kayu jati. Namun, untuk menjaga tampilan, furnitur harus dibersihkan dan dilapisi kembali secara teratur.
Saat berbelanja furnitur outdoor, Anda harus memastikan sudah tahu dari jenis kayu apa furnitur itu terbuat dan apa yang Anda beli. Jika Anda menginginkan keindahan kayu jati, serta daya tahan Jati, maka Anda harus membeli Jati.
Jati memang memiliki ketahanan yang baik terhadap kerusakan akibat cuaca, rayap, kumbang, jamur, dan pembusukan kayu. Jika Anda membeli kayu sebagai alteratif jati, kayu-kayu ini memang terlihat indah dan akan bertahan lama jika Anda memeliharanya dengan benar.
Namun, Anda harus ingat bahwa kayu-kayu ini bukanlah jati. Mereka tidak lebih kuat dari jati dan tidak akan bertahan selama jati jika tidak dirawat.
Kayu Jati yang Jadi Favorit di Seluruh Dunia
Anda dapat menemukan kayu jati yang digunakan sebagai dek kapal, furnitur taman, lantai, dan sebagai furnitur luar ruangan. Penyebutan jati pertama yang tercatat adalah pada abad keempat, sejak saat itu peradaban di seluruh dunia telah mengetahui manfaat jati.
Kayu jati adalah kayu yang sangat tahan lama terhadap berbagai pengaruh kerusakan, seperti pembusukan, serangan serangga, hingga keretakan. Karena alasan-alasan tersebutlah kayu ini digunakan dalam pembuatan kapal sejak abad pertengahan.
Keunggulan lain yang dimiliki jati adalah kemampuannya yang unik untuk mencegah karat dan korosi pada logam yang bersentuhan dengan kayu. Saat ini kayu jati digunakan terutama dalam pembuatan kapal dan dalam pembangunan furnitur luar ruangan.
Kekuatan kayu jati membuatnya hampir tidak bisa dihancurkan. Hal tersebut sebagian terjadi karena tingginya kandungan minyak alami di dalamnya, sehingga dapat membuatnya menahan serangan serangga serta unsur-unsurnya.
Kayu jati terus menjadi kayu favorit untuk semua proyek konstruksi yang membutuhkan daya tahan kuat dengan tampilan natural. Kayu jati sangat direkomendasikan untuk digunakan sebagai decking kapal pesiar, badan kapal pesiar, lantai atau sebagai furniture.
Jati dapat bertahan dari waktu ke waktu meski banyak faktor yang dapat merusaknya. Itulah yang menjadi perbedaan kayu jati dengan kayu lain yang membuatnya memiliki kualitas unggulan.