Salah satu jenis hama yang harus Anda waspadai bisa menyerang kayu maupun bambu adalah serangga bernama totor. Totor, teter atau beetle adalah anggota hama wood boring beetle (pengebor kayu) yang sangat umum ditemukan di Indonesia. Ia menyebabkan suatu kondisi yang sering disebut dengan “bubukan”. Pada kondisi itu, kayu dan bambu tiba-tiba mengeluarkan bubuk halus dari sebuah lubang kecil di permukaannya.
Aktivitas pengeluaran bubuk itu sebenarnya berasal dari kegiatan mencerna kayu yang dilakukan larva hewan teter. Jadi yang ada di dalam kayu seringkali bukan kumbangnya yang sudah dewasa, melainkan anakannya yang masih berbentuk larva (uret). Larva akan memakan kayu dan menghasilkan bubuk halus sebagai kotorannya. Kegiatan ini terus dilakukan sehingga menciptakan terowongan-terowongan dalam substrat kayu.
Kerusakan yang Ditimbulkan
Berbeda dengan jamur blue stain yang menyebabkan kerusakan estetika, serangan hewan totor sudah mengancam aspek kekuatan kayu. Kayu-kayu yang mulanya kuat akan menjadi rapuh dan mudah patah karena bagian dalamnya dimakan hewan teter.
Jangan menganggap masalah ini enteng. Bahkan jika material itu hanya mengeluarkan sedikit bubuk halus, bisa jadi kerusakan luar biasa sudah terjadi di dalam kayu. Hanya saja, bubuk tersebut masih tertinggal dalam terowongan yang diciptakan kumbang bubuk.
Indikasi Kayu yang Terserang Totor
Kerap kali, kita mengetahui keberadaan teter ketika infeksi sudah berlangsung lama (maksimal 1 tahun). Munculnya bubuk adalah salah satu tanda yang mudah diamati meskipun kerusakan sudah terjadi.
Sebagai langkah pencegahan, pastikan saja Anda tidak membeli mebel atau produk kayu yang memiliki permukaan dengan lubang kecil. Sedangkan bagi pihak pengolah kayu, treatment pencegahan bisa dilakukan dengan wood preservation process.
Apa yang Harus Dilakukan?
Treatment pengawetan kayu atau wood preservation adalah langkah yang sangat baik untuk mengantisipasi serangan totor kayu. Pada treatment ini, obat insektisida kayu seperti BioCide diresapkan ke dalam material tersebut. Sehingga kayu secara alami menjadi “beracun” bagi hewan teter.
Apakah ini berbahaya? Jawabannya tergantung dari obat yang digunakan. BioCide Insecticide yang kami rekomendasikan menggunakan bahan aktif permethrin. Permethrin sendiri jauh lebih aman dibanding zat antiserangga kebanyakan. Bahkan permethrin sering dipakai sebagai bahan pembuatan shampo untuk hewan peliharaan seperti kucing. Jadi, Anda tak perlu terlalu mengkhawatirkan aspek ini. Pengecatan pun bisa diandalkan agar produk kayu menjadi lebih aman.