Terdapat berbagai macam metode pengawetan yang dapat diaplikasikan pada bambu. Pemilihan bahan pengawet bambu yang berkualitas dan aman adalah langkah utama sebelum melaksanakan metode pengawetan tersebut.
Pengawetan bambu dilakukan dengan tujuan menaikan umur pakai dan meningkatkan nilai ekonomisnya. Hal ini penting dilakukan terutama jika bambu akan digunakan sebagai bahan furniture, material rumah seperti dinding anyaman bambu atau atap rumah bambu yang tentunya harus awet dan bisa bertahan lama.
Berikut ini akan dijelaskan metode yang dapat dijadikan standar pengawetan bambu untuk rumah maupun furniture. Untuk mencapai hasil pengawetan yang optimal, perlu dilakukan tahap prapengawetan dan pemilihan jenis bahan pengawet bambu yang aman seperti BioCide Insecticide. Setelah itu dapat dipilih pengawetan dengan menggunakan satu dari beberapa metode yang ada.
Baca Juga : jangan gunakan soalr sebagai obat pengawet bambu, ini alasannya
Yang pertama adalah metode pencelupan. Pada metode ini bambu yang akan diberi bahan pengawet ditumpuk rapi di satu sisi dan di sisi yang lain disiapkan untuk bambu yang sudah selesai dicelup. Bambu dicelupkan beberapa saat, tidak lebih dari tiga menit. Segera setelah diangkat, bambu ditumpuk dan diletakkan di tempat yang kedap. Tumpukan bambu kemudian ditutup dengan terpal untuk mencegah penguapan sehingga bahan pengawet dapat meresap ke dalam bambu. Lamanya penutupan ini bergantung jenis dan ukuran bambu.
Baca Juga : pelajari teknik mengolah rotan sendiri
Metode pengawetan yang kedua adalah metode rendaman dingin dimana bambu yang akan diawetkan harus telah melalui proses penyerutan, teknik pemotongan bambu yang tepat dan tinggal pengkonstruksian saja. Bambu diusahakan dalam keadaan kering dengan kadar air tidak lebih besar dari 45%. Bambu direndam didalam bak pengawet dan diberi palang supaya tidak mengapung. Kemudian larutan bahan pengawet dialirkan dari bak persediaan ke dalam bak pengawet sampai permukaan larutan mencapai tinggi 10 cm di atas tumpukan bambu. Lama rendaman bergantung pada jenis bambu yang diawetkan.
Baca Juga : bagaimana cara mengatasi bambu yang dimakan bubuk secara efektif?
Metode pengawetan bambu selanjutnya adalah metode rendaman panas dingin. Proses awal pengawetan dilakukan sama metode pengawetan rendaman dingin. Setelah proses rendaman selesai dilakukan, barulah pemanasan dilangsungkan. Bak pengawet dipanaskan sampai larutan bahan pengawet mencapai suhu 70ºC. Suhu tersebut dipertahankan selama beberapa jam. Melalui pemanasan ini, udara di dalam bambu akan mengembang dan akan tampak gelembung udara keluar dari permukaan bambu. Pemanasan dihentikan ketika sudah tidak ada lagigelembung yang keluar. Api pemanas dimatikan dan larutan bahan pengawet dibiarkan mendingin paling tidak setelah 12 sampai 16 jam. Setelah dingin, larutan bahan pengawet dapat dialirkan kembali  ke tangki persediaan.
Baca Juga : cara agar bambu tidak dimakan rayap
BioCide Insecticide, Bahan Pengawet Bambu Yang Cocok Untuk Berbagai Metode Pengawetan
Biocide Insecticide merupakan produk pengawet kayu untuk mencegah serangan berbagai jenis serangga dan rayap dengan system kontak lambung. Produk dengan kemasan 130 gram ini efektif mengantisipasi serangan kumbang bubuk kayu, semut, kutu, nyamuk, rayap, dan lain-lain. Bahan aktif dari obat ini adalah Cypermethrine 100 EC. Produk tersebut dapat mengawetkan berbagai jenis kayu, rotan, bambu, natural fiber, serta bahan lainnya.
BioCide Insecticide dapat diaplikasikan dengan system spray, pipa injeksi, vakum tekan, hingga perendaman. Bahan pengawet kayu tersebut cocok digunakan oleh industri pengolahan kayu yang akan dikirim ke tempat lain maupun dijadikan bahan baku lainnya. Produk ini hadir dalam berbagai keunggulan.
Apa Saja Keunggulan BioCIde Insecticide?
Diformulasikan khusus untuk kebutuhan industri (woodworking) dan konstruksi bangunan. Efektif dan efisien memcegah kumbang bubuk, kutu, rayap, nyamuk, thether (thothor), kecoa dll. Memiliki spektrum organisme target luas. Aman dan ramah lingkungan. Dapat dilarutkan dengan air (ekonomis) dan Stabilitas atau masa aktif sampai 2 tahun. Pengawet bambu ini memang cocok untuk mencegah rayap atau kumbang memakan kontruksi bangunan bambu.