Teritip adalah salah satu hewan yang perlu diwaspadai di dunia pelayaran dan industri perkapalan. Seperti apa organisme ini? Dan, apakah ia bisa menyebabkan kapal bocor sebagaimana shipworm?
Industri pelayaran, kelautan, dan sejenisnya merupakan satu bidang industri tersendiri. Rute pelayaran di berbagai dunia pun sudah begitu menyejarah di muka bumi ini.
Bagi para pelaut, tentu sudah tidak asing dengan berbagai tantangan di tengah samudra. Panas, perubahan suh yang ekstrim, hingga kurangnya sediaan makanan sering menjadi masalah tersendiri. Selaion itu, ada pula tantangan dari serangan berbagai faktor perusak.
Salah satunya tantangan dari aspek biologis. Ya, seperti di darat, terdapat ancaman serangan hama di dunia kelautan. Dari sekian hama yang menyebabkan kerugian di bidang pelayaran adalah adalah ancaman dari organisme bernama teritip atau dalam Bahasa Inggris biasa disebut barnacle.
Apa sih Teritip itu?
Orang Jawa pasti sudah tidak asing dengan istilah ini. Tritip merupakan istilah yang sering ditujukan untuk penyakit pada kulit di bagian kaki.
Tapi yang disebut barnacle di dunia perkapalan tentu berbeda dengan yang biasa ditunjuk orang Jawa. Barnacle atau teritip adalah sejenis crustacean atau udang-udangan. Hewan ini berkerabat dengan lobster, kepiting, dan juga udang. Dalam taksonomi ilmiah, hewan ini termasuk dalam golongan Cirripedia.
Anggota cirripedia hidup secara ekslusif di perairan laut khususnya di area yang dangkal dengan gelombang tidal. Mereka hidup nonmobile dan memiliki siklus hidup khusus. Sampai saat ini, terdapat setidaknya 1000 spesies dalam kelompok Cirripedia.
Teritip hidup dengan menempel di permukaan keras. Seringkali ditemukan di permukaan batu atau dasar laut bagian dangkal. Hewan ini tidak memiliki jantung namun memiliki sinus khusus yang memiliki fungsi seperti jantung. Sistem peredaran darahnya sendiri sangat sederhana. Penyerapan oksigen pun hanya dilakukan dengan penyaringan lewat membrane dalam di bagian tubuh carapace.
Organisme ini memiliki indra peraba. Terdapat juga rambut di bagian perut mereka yang sensitive. Indra penglihatan berupa fotoreseptor berjumlah tiga, yang terbagi atas 1 median dan 2 lateral. Fotoreseptor ini akan memberikan gambaran soal bayangan pada hewan ini dan barnacle akan meresponnya bila dianggap membahayakan. Sebab, secara umum, indra penglihatan mereka memang kurang baik karena hanya bisa membedakan gelap dan terang.
Efek Teritip pada Kapal
Bagi manusia, cirripedia sudah dikenal sejak dahulu kala. Beberapa suku tradisional malah ada yang memakan hewan ini. Namun secara umum, para pelaut lebih suka membuang teritip yang menempel di perauhu mereka. Ya, Cirripedia seperti dijelaskan di atas suka memang menempel di permukaan yang keras. Kapal pun adalah salah satu benda di mana organisme ini bisa hidup ideal. Deburan ombak yang diterjang kapal menjadi hal yang disukai cirripedia karena ia bisa menyaring banyak plankton untuk makan.
Sayangnya, hal ini seringkali menyebabkan kerugian bagi industri perkapalan. Kehadiran cirripedia dalam jumlah yang besar bisa menyebabkan bobot kapal meningkat sampai 60%! Mesin kapal pun harus bekerja ekstra keras. Dan akibatnya, konsumsi bahan bakar bisa meningkat hingga hampir 50%.
Angka yang cukup fantastis kan? Selain menyebabkan kita boros, konsumsi bahan bakar yang berlebih jelas tidak environmentally friendly. Bila semua kapal yang berlayar di muka bumi harus mengalami masalah akibat teritip ini, bayangkan berapa emisi gas rumah kaca yang dibuang ke atmosfer kita!
Makanya, seringkali dalam dunia pelayaran dikenal scraping lambung kapal. Scraping dimaksudkan untuk menghilangkan ratuan hingga ribuan teritip yang menempel di lambung kapal.
Teritip Tak Berbahaya tapi Pengawetan Tetap Perlu Dilakukan
Mungkin beberapa di antara pembaca ingin bertanya. Apakah teritip membahayakan kapal sebagaimana cacing kapal?
Cacing kapal alias shipworms adalah sejenis moluska yang memiliki bentuk mirip cacing. Shipworm merupakan petaka bagi semua pelayar sebab organisme ini suka sekali memakan kayu kapal. Ia akan mensekresikan zat yang mengandung bakteri penghancur kayu. Setelah itu, ia akan memakan kayu yang berhasil ditembusnya.
Kayu yang sangat kuat dan tebal sekalipun bisa dirusak oleh shipworm. Akibat fatalnya, organisme ini bisa menyebabkan bocor apabila kapal menggunakan bahan kayu dan bukan logam.
Untungnya, teritip adalah hewan yang tidak semembahayakan shipworm. Organisme ini, seperti disebut di atas, hanya menyebabkan bobot kapal dan perahu bertambah. Tapi organisme ini tidak akan menggerogoti kapal karena makanannya adalah plankton.
Tapi ingat, treatment pengawetan pada kayu kapal tetap wajib dilakukan. Pengawetan memang bukan untuk mencegah hewan ini, namun untuk mencegah hama-hama yang lain. Pun bila kapal menggunakan bahan logam, preservasi kayu di kapal untuk dinding, lantai, dan lainnya wajib dilaksanakan untuk mencegah rayap hingga teter.
Dalam hal ini, kami sedia lho bahan pengawet antiserangga untuk Anda. Kami menghadirkan solusi kayu kapal interior paling awet, insektisida BioCide Insecticide.
BioCide Insecticide
BioCide Insecticide memiliki banyak keunggulan dibanding preservative antiserangga yang lain. Obat ini lebih efektif, spektrum luas, efisien, dan juga sangat mudah digunakan. Harga insektisida ini juga jauh lebih terjangkau sehingga ongkos produksi Anda menjadi lebih murah.
Selain itu, BioCide Insecticide juga tidak menyebabkan karat pada kayu. Berbeda dengan insektisida solvent based, kelebihan lain BioCide Insecticide juga terletak pada sifatnya yang tidak akan membuat kayu menjadi sulit dicat.
Pesan BioCide Insecticide yuk
Mari, pesan BioCide Insecticide untuk pengawetan kayu kapal, terutama kayu interior. BioCide Insecticide merupakan insektisida golongan pyrrethoid dengan bahan aktif cypermethrin 100 EC. Seperti dijelaskan di atas, insektisida ini unggul memberikan proteksi pada kayu dari serangan berbagai jenis hama.
Anda bisa membeli insektisida ini dengan menghubungi CS kami di Bio Service Point. Selain itu Anda juga bisa membeli secara langsung di Bio Service Point yang berlokasi di Yogyakarta, Jepara, dan juga Cirebon. Pembelian BioCide pun bukan hanya mudah, kami juga akan sentiasa membantu And menerapkan insektisida ini dengan optimal. Anda bisa selalu menghubungi kami untuk tips dan konsultasi penggunaan BioCide Insecticide.
Simpulan
Apa yang bisa kita simpulkan dari pembahasan di atas? Setidaknya ada 5 poin yang bisa kita ringkas:
- Di dunia perkapalan dan pelayaran, kita harus mewaspadai kehadiran beberapa organisme. Salah satunya adalah teritip.
- Organisme yang dalam Bahasa Inggris disebut Barnacle tersebut suka sekali menempel di bawah perahu, bawah kapal, dan lain sebagainya.
- Sebetulnya, barnacle tidak merusak kayu atau bagian kapal seperti cacing kapal (shipworm). Toh, organisme ini tidak memakan substrat kayu.
- Akan tetapi, penempelan barnacle yang massal bisa menyebabkan bobot kapal meningkat hingga 60%! Akibatnya konsumsi bahan bakar juga menjadi tinggi.
- Scraping lambung kapal pun menjadi cara yang biasa dilakukan untuk menghilangkan krustasea ini.
Demikian informasi yang bisa kami bagikan. Semoga informasi mengenai hewan teritip ini memberikan manfaat untuk Anda ya.