Kali ini, antiserangga.com akan membahas mengenai pengawetan kayu secara tradisional. Apa itu pengawetan tradisional? Dan, apakah cara pengawetan tersebut efektif digunakan di era yang semakin modern seperti sekarang ini? Yuk, bersama-sama kita membahas tema ini. Tapi sebelumnya, mari baca sekilas mengenai apa itu pengawetan kayu dan mengapa treatment atau perlakuan kayu wajib dilakukan.
Pengertian Pengawetan Kayu
Semua usaha yang dilakukan dengan maksud untuk meningkatkan masa pakai kayu bisa dianggap sebagai usaha pengawetan. Jadi kata kunci untuk memahami perlakuan pengawetan adalah “masa pakai”. Secara natural, masa pakai kayu sangat bervariasi. Namun di Indonesia, sebagian besar kayu (kurang lebih 80%) tergolong sebagai kayu yang kurang awet.
Baca Juga : bahan pengawet kayu sengon alami
Ya, kita kenal nama-nama kayu unggulan seperti jati dan ulin yang tahan jamur dan rayap. Namun kayu lainnya seperti jati belanda, sengon, hingga pinus adalah kayu-kayu dalam kelas keawetan III ke bawah. Tingkat keawetan sendiri dapat dimaknai sebagai ketahanan kayu terhadap serangan hama. Sebab, pada umumnya hamalah yang menyebabkan masa pakai kayu menjadi pendek. Hama-hama yang dimaksud adalah jamur pembusuk kayu, jamur noda blue stain, rayap, kumbang bubuk atau teter, dan masih banyak lagi lainnya yang tak bisa disebutkan satu per satu.
Baca Juga : bulan yang baik untuk menebang pohon
Manfaat Mengawetkan Kayu
Treatment pengawetan kayu memberikan banyak manfaat bagi manusia. Sebagai pengguna kayu untuk berbagai industri treatment ini menguntungkan pelaku usaha hingga masyarakat sebagai konsumen. Bagi pelaku usaha, pengawetan akan mencegah kayu diserang hama sebelum kayu diolah dan dipasarkan.
Baca Juga : Alternatif kayu sungkai adalah sebagai berikut ini
Apa pasal? Sebab, banyak serangan hama pada kayu terjadi hanya beberapa saat setelah kayu ditebang. Kadang hama juga menyerang saat produk kayu dikirim dalam kontainer. Bila sudah demikian, pelaku usaha akan mengalami kerugian yang sangat besar hingga milyaran rupiah.
Adapun bagi konsumen, aplikasi perlakuan pengawetan kayu akan menguntungkan karena produk yang mereka punya tidak mudah rusak. Sehingga, mereka tak perlu keluar ongkos berkali-kali hanya untuk mengganti furniture atau perabot lama yang rusak diserang kumbang bubuk ataupun rayap.
Apa itu Pengawetan Kayu secara Tradisional?
Treatment pengawetan bisa dibedakan menjadi beberapa jenis. Berdasarkan eranya, kita bisa membagi perlakuan preservasi kayu menjadi perlakuan pengawetan era modern dengan era tradisional. Ya! Perlakuan pengawetan secara tradisional sudah lama dilakukan.
Usaha ini, bagaimanapun juga bukan merupakan hal yang baru. Kayu sebagai material organik telah sejak lama digunakan, sehingga bentuk-bentuk usaha untuk mengawetkan material tersebut juga telah lama dilakukan.
Secara definitif, pengawetan kayu secara tradisional bisa berarti segala jenis pengawetan yang dilakukan pada zaman dahulu. Biasanya metode yang diterapkan tidak melibatkan alat dan bahan modern yang kita punya sekarang. Mereka tidak memanfaatkan bahan-bahan kimia, dan lebih mengutamakan metode yang mengandalkan “kekuatan alam.”
Berikut ini beberapa proses pengawetan yang dilakukan secara tradisional yang paling sering diaplikasikan nenek moyang kita.
Pengasapan
Pengasapan dilakukan dengan menempatkan kayu pada area yang secara tidak langsung terkena asap sekaligus panas dari api. Proses ini dimaksudkan agar terjadi perubahan nutrisi pada substrat kayu sehingga ke depannya material tersebut tak lagi disukai hama.
Treatment pengawetan dengan cara diasapkan ini ternyata terbilang efektif. Namun cara ini sangat riskan membuat kayu terbakar. Warna kayu kadang juga berubah menjadi agak gosong. Bagi beberapa kalangan, warna kayu gosong atau “ashy” memang menarik. Akan tetapi, bagi yang lain, warna kayu yang gosong tersebut dinilai begitu jelek.
Perendaman dalam Air Mengalir
Proses pengawetan kayu secara tradisional yang lain adalah dengan merendamnya dalam air mengalir. Kayu-kayu diletakkan di pinggir sungai dengan harapan agar nutrisinya hanyut terbawa arus sungai.
Treatment seperti ini biasanya berlangsung dalam waktu yang lama. Mereka yang menerapkannya pun seringkali masyarakat yang hidup di daerah sekitar sungai atau tidak sulit mendapatkan air. Dengan mengawetkan kayu dalam air ini, ternyata masyarakat juga bisa menyeleksi kayu yang memiliki ketahanan terhadap air. Sehingga kayu-kayu yang bisa bertahan nantinya bisa digunakan untuk keperluan pasok kayu di daerah berlumpur, perahu, dan lain sejenisnya.
Perendaman dalam Lumpur dan Air Kotor
Proses perendaman kayu dalam lumpur dan air kotor mengandalkan bakteri-bakteri fermentasi. Nutrisi kayu diharapkan difermentasi oleh bakter-bakteri sehingga tidak ada yang tersisa untuk diserang hama.
Sayangnya, jaminan terjadinya fermentasi tidak pasti. Sebab, masyarakat pada zaman dulu tidak memiliki alat yang tepat untuk mengetahui jenis bakteri atau jamur pada lumpur tersebut. Hasil pengawetannya pun acap kali memberikan hasil yang berlainan, ada yang memang hasilnya sangat baik, namun ada juga yang hasilnya buruk. Dan, sebagaimana treatment di air mengalir, treatment ini biasa dilakukan dalam waktu yang sangat lama.
Prinsip Pengawetan Kayu secara Tradisional
Prinsip pengawetan kayu dengan ketiga cara di atas pada dasarnya menggunakan prinsip penghilangan dan pengubahan nutrisi kayu. Perendaman dimaksudkan agar nutrisi kayu hilang. Sedang pengasapan dan perendaman kayu di air kotor bertujuan mengubah nutrisi kayu. Hal ini dilakukan dengan pemahaman bahwa kayu diserang berbagai hama karena tergolong sebagai material organik yang mengandung banyak nutrisi. Dengan demikian, menghilangkan atau mengubah nutrisi substrat tersebut akan membuat kayu tahan hama.
Kelebihan Pengawetan Kayu secara Tradisional
Treatment pengawetan kayu yang dilakukan secara tradisional memang sangat berbeda dengan treatment yang dilakukan sekarang. Pada masa lalu, masyarakat memanfaatkan apapun yang ada untuk meningkatkan usia pakai kayu. Kadang hasilnya memang baik, namun kadang hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Dan meski memiliki keterbatasan di sana-sini, ternyata treatment seperti ini juga menawarkan beberapa kelebihan lho, antara lain:
- Biaya yang lebih murah, sebab cara-cara seperti pengasapan atau perendaman tidak memerlukan alat dan bahan khusus yang harus dibeli
- Tidak memanfaatkan zat kimia yang kadang merusak alam
- Kadang bisa memberikan hasil pengawetan yang sangat baik
Kekurangan Proses Pengawetan Kayu secara Tradisional
Sayangnya, meski secara teori bisa saja dilakukan, proses pengawetan kayu dengan cara-cara tradisional seperti ini tidak feasible dilakukan.
- Proses memakan waktu sangat lama (perendaman dalam air atau sungai) sehingga tidak mungkin diterapkan pada skala industri.
- Proses beresiko tinggi (pengasapan)
- Bau yang dihasilkan, terutama untuk kayu yang direndam, sangat menyengat dan tidak enak.
- Ada kemungkinan kayu masih dimakan hama lain sebab material tersebut masih mengandung material organik yang bisa dimetabolisme.
- Hasil tak terjamin
Dibanding pengawetan kayu secara modern dengan penggunaan obat pengawet, cara di atas masih lemah dalam aspek efektivitas dan efisienitas. Penggunaan obat pengawet memang tidak menghilangkan atau mengubah nutrisi kayu. Akan tetapi, bahan pengawet membuat material kayu beracun bagi serangga dan jamur. Sehingga kondisi kayu tidak berubah banyak tapi tidak akan diserang hama.
Dari aspek kelestarian alam, penggunaan obat pengawet juga tidak bisa segera disimpulkan menimbulkan kerusakan lingkungan. Penggunaan obat pengawet yang baik justru membuat usia pakai kayu lebih lama sehingga penebangan pohon dapat diminimalisir. Beberapa bahan pengawet juga bisa diandalkan karena sifatnya yang relatif aman. Sebagai contoh Insecticide 100 EC yang menawarkan efektivitas cara kerja namun lebih aman digunakan dibanding antiserangga lainnya.
Kenapa BioCide Insecticide Lebih Aman Digunakan?
Di atas, kami rekomendasikan Anda untuk menggunakan BioCide Insecticide. Salah satu alasannya adalah karena insektisida tersebut aman untuk digunakan. Sebabnya adalah dua faktor. Pertama, BioCide Insecticide menggunakan pelarut air. Ini merupakan sebuah poin plus dibanding dengan pengawet yang menggunakan pelarut solvent. Pada pengawet pelarut solvent, pengenceran harus dilakukan dengan solvent. Padahal, solvent mengandung banyak zat beracun yang bisa berimbas buruk bagi pekerja ataupun alam.
Kedua, BioCide Insecticide menggunakan bahan aktif cypermethrin 100 EC. Cypermethrin adalah bahan aktif yang diperbolehkan digunakan oleh negara-negara Uni Eropa. Artinya, BioCide Insecticide tidak akan menyalahi standar tinggi yang diterapkan negara-negara maju tersebut. Akan tetapi, tentu saja Anda tidak boleh menggunakan insektisida ini sembarangan. Misalnya membuang limbahnya sekananya. Pengawet seaman apapun namun bila digunakan orang yang tidak tepat, pada akhirnya tetap akan merusak lingkungan.
Keunggulan lain BioCide Insecticide
BioCide Insecticide memiliki sangat banyak keunggulan. Selain faktor keamanan sebagaimana disebut di atas, tahukah Anda bahwa insektisida ini juga:
- Memberikan perlindungan yang jauh lebih menyeluruh karena bisa melindungi dari berbagai hama serangga sekaligus
- Bisa digunakan dengan hasil yang sangat baik
- Metode aplikasi beragam dari sistem vakum tekan sampai penguasan
- Tidak menyebabkan karatTidak membuat kayu menjadi sulit dicat atau berbau tidak enak
- Hemat karena konsentrasinya tinggi
- Harga terjangkau dibanding kualitas yang ditawarkannya
Cara Pemesanan BioCide Insecticide
Dapatkan segera BioCide Insectide. Bagi Anda yang bekerja di bidang furniture, kontraktor, hingga pengrajin kayu, BioCide Insecticide adalah antiserangga paling baik yang bisa Anda gunakan. Untuk membeli insektisida ini juga caranya amat mudah. Selain bisa membeli di Bio Service Point, Anda juga bisa membeli lewat agen-agen kami, marketplace, sampai secara daring di antiserangga.net.
Untuk membeli secara daring, hubungi saja kami via kontak yang disediakan. CS kami akan menyambut Anda dengan ramah dan memandu Anda dalam proses pembelian yang mudah dilakukan. Menarik, bukan?
Informasi Lebih Lanjut
Hubungi kami di +62.274.388.301, sms/WA +6287839346433, atau email info@bioindustries.co.id untuk produk pengawet kayu yang kami rekomendasikan. Anda juga dapat berkunjung langsung ke kantor kami di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Sidikan no 94 Sorosutan atau sales representative di Cirebon dan Jepara.
Nah, apa yang bisa kita simpulkan dari penjabaran di atas? Pertama, kita jadi tahu bahwa ternyata treatment pengawetan adalah hal yang sangat lumrah untuk dilakukan. Bahkan usaha mengawetkan kayu sudah dilakukan sejak dulu kala. Beberapa metode yang sering diterapkan adalah pengasapan, perendaman dalam sungai, hingga perendaman dalam lumpur. Cara-cara ini memberikan keuntungan di satu sisi. Namun di sisi lain, pengawetan kayu secara tradisional sudah tidak lagi bisa diandanlkan di zaman sekarang. Pengawetan dengan metode tradisional memakan waktu terlalu lama dengan hasil yang tidak terjamin. Kadang warna kayu juga rusak dan baunya tidak enak.
Akan lebih baik untuk mengawetkan kayu secara modern asalkan menggunakan obat pengawet yang berkualitas. Obat yang kami rekomendasikan adalah BioCide Insecticide. Selain lebih aman, hasil pengawetan dengan BioCide juga sangat terjamin. Kayu akan tahan terhadap serangan rayap sampai kumbang bubuk!