Mebel kayu produksi rumah industri anak bangsa telah tembus di pasar internasional. Kemampuan ekspor ini, harus didukung dengan treatment pengawet kayu agar tetap mendapat kepercayaan konsumen internasional.
Dan seperti layaknya perusahaan di Jepara, perusahaan-perusahaan di daerah lain juga banyak yang dikelola oleh pengusaha dengan karakteristik perusahaan berskala kecil. Kalaupun terdapat perusahaan berukuran besar, biasanya perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik asing yang memiliki modal usaha yang besar. Pada perusahaan berskala kecil, proses produksi mebel kayu mereka, yang berciri rancang-bangun tradisional, dilakukan di bengkel-bengkel (workshop) kecil dan langsung dijual ke konsumen berdasarkan pesanan, atau berdasarkan kontrak dari perusahaan besar.
Hal tersebut menandakan bahwa masih banyak perusahaan-perusahaan berskala kecil yang pengusahanya belum mempunyai pola pikir (mindset) seperti layaknya seorang industriawan, seperti contohnya dengan mengarahkan keinginan konsumen terhadap mebel-mebel kayu khas Indonesia yang indah dan terkesan antik, kemudian membentuk serta mendekati pasar, dalam rangka membesarkan dan melanjutkan kelangsungan usahanya. Strategi serta teknologi perusahaan skala kecil domestik yang masih sederhana dan tradisional tersebut menyebabkan perusahaan kurang dapat berkembang dan berinovasi sehingga menjadi kalah bersaing dengan perusahaan yang dimiliki oleh asing.
Seiring dengan semakin banyaknya pesaing dalam industri ini di pasar dalam negeri, maka banyak perusahaan domestik yang mulai melirik pasar internasional. Hal ini terjadi karena pasar internasional sangat menjanjikan. Bahkan pada kenyataannya total penjualan mebel kayu dalam negeri hanya bernilai kurang-lebih 25% dari total nilai ekspor mebel kayu Indonesia. Ditambah dengan semakin terbukanya arus globalisasi, permintaan atas mebel kayu yang berasal dari Indonesia oleh negara-negara lain juga semakin meningkat jumlahnya. Untuk mendapat konsumen atau kontrak dari perusahaan besar internasional kualitas bahan baku mebel harus dijaga dan ditingkatkan. Treatment kayu sangat penting dilakukan. Treatment mebel kayu tujuannya untuk meningkatkan umur pakai kayu, karena dengan pengawetan, menghindarkan mebel kayu terhindar dari hama perusak dan memiliki perlindungan yang lama.
Bahan Pengawet Kayu  Yang Cocok Untuk Mebel Yang Bersaing Dipasar Internasional
Untuk produk mebel kayu yang berkualitas ekspor, diperlukan bahan pengawet kayu yang berkualitas ekspor pula. Pengawetan dengan bahan pengawet yang berkualitas dapat dilakukan sebelum dan sesudah kontruksi mebel. Bahan Biocide Insecticide merupakan produk pengawet yang cocok untuk mebel ekspor. Pengawet kayu ini untuk mencegah serangan berbagai jenis serangga dan rayap dengan system kontak lambung. Produk dengan kemasan 130 gram ini efektif mengantisipasi serangan kumbang bubuk kayu, semut, kutu, nyamuk, rayap, dll. Bahan aktif dari obat ini adalah Cypermethrine 100 EC. Produk tersebut dapat mengawetkan berbagai jenis kayu, rotan, bambu, natural fiber, dll.
BioCide Insecticide dapat diaplikasikan dengan system spray, pipa injeksi, vakum tekan, hingga perendaman. Bahan pengawet kayu tersebut cocok digunakan oleh industri pengolahan kayu yang akan dikirim ke tempat lain maupun dijadikan bahan baku lainnya. Produk ini hadir dalam berbagai keunggulan.
BioCide Insecticide Bahan Pengawet Aman
Bahan pengawet kayu yang sebagian besar digunakan pada saat ini merupakan bahan kimia sintetis. Ditinjau dari aspek ekologis, penggunaan bahan pengawet sintesis mempunyai dampak yang kurang menguntungkan terutama karena bahan kimia tersebut bersifat tidak dapat terdekomposisi. Untuk mengurangi dampak negatif tersebut, maka usaha pemanfaatan produk alam sebagai bahan pengawet alami merupakan hal yang sangat penting. Pengawet kayu Biocide Insecticide dapat dipesan melalui wa & sms di 0821-6760-0693 atau 0821-6760-0692. Atau melalui marketplace www.bukalapak.com/biodiana, www.tokopedia.com/dianarika25, dan www.shopee.co.id/biopaint.cs105.