Siapa yang bisa menyangka sengon atau albasia dapat digunakan sebagai bahan baku konstruksi rumah? Tetapi hal itu nyatanya memang ada dan kuncinya terletak pada kualitas obat pengawet kayu albasia yang digunakan.
Obat pengawetan kayu albasia sendiri terdiri dari berbagai jenis bahan yang bisa digunakan untuk membuat material tersebut tahan lama. Bahan-bahan tersebut bisa termasuk dalam golongan insektisida, bakterisida, fungisida, hingga antialgae. Umumnya, berbagai bahan tersebut diresapkan ke dalam kayu sehingga substrat kayu menjadi beracun.
Penggunaan obat pengawet kayu albasia ini merupakan alternatif terbaru dalam industri woodworking. Sebelumnya, sebagaimana berbagai jenis kayu lain, albasia diawetkan dengan cara tradisional. Misalnya dengan perendaman untuk menghilangkan nutrisi kayu sehingga material tersebut tak disukai hama. Meskipun cara tradisional cukup mampu memberikan proteksi, akan tetapi dari segi waktunya sama sekali tak efektif. Sebab, lama perendaman bisa memakan waktu hingga berbulan-bulan.
Bisa dikatakan efektivitas metode pengawetan tradisional sangat tergantung pada lama waktunya, sedangkan efektivitas metode modern tergantung metode dan obatnya. Karena itulah, mengapa pada awal tulisan ini disebutkan pentingnya penggunaan produk pengawet kayu albasia. Sebagai bahan rekomendasi, berikut ini produk pengawet kayu albasia yang kami sarankan untuk mencegah serangan serangga.
Obat Pengawet Kayu Albasia untuk Cegah Kumbang Bubuk hingga Rayap
Produk yang kami sarankan adalah Insecticide 100 EC. Insektisida tersebut didesain khusus menyesuaikan standar industri wood working. Obat ini stabil pada kayu dan mampu memberikan proteksi dari rayap, kumbang bubuk atau teter, pinhole, kutu, semut, dan berbagai jenis serangga pengebor lainnya.
Insecticide 100 EC akan menghemat ongkos produksi treatment pengawetan karena dapat dilarutkan dalam kosentrasi sangat rendah, yakni 1 : 500. Produk ini juga relatif aman karena menggunakan bahak aktif turunan permethrin, sehingga:
Resiko yang Ditanggung Pekerja Lebih Rendah
Berbeda dengan DDT atau insektisida membahayakan lainnya, cypermethrin yang merupakan bahan aktif Insecticide 100 EC tidak begitu reaktif di kulit manusia. Sehingga efeknya jauh lebih aman dibanding obat pengawet yang lain. Meski demikian, alat-alat keamanan tetap wajib digunakan.
Aplikasi Lebih Fleksibel
Umumnya, keberadaan lokasi penanaman sengon jauh dari tempat pengolahannya. Padahal, bila tidak segera diawetkan dengan obat pengawet kayu albasia yang bagus, material tersebut bisa cepat diinfeksi serangga perusak. Dengan obat pengawet yang relatif aman, treatment “darurat” dapat dilakukan dalam kondisi yang terbatas. Sehingga kayu dapat terproteksi sebelum diolah di tempat yang lebih baik.