Mengapa kerusakan akibat rayap tidak dianggap serius? Mengapa banyak bangunan untuk usaha seperti toko dan stadion futsal belum memiliki sistem pengendalian rayap yang baik? Antiserangga.com akan mengulas hal ini untuk Anda.
Rayap
Apa itu rayap? Sekilas kita bisa menjawab pertanyaan tersebut dengan sangat mudah. Rayap adalah serangga koloni yang menjadi hama bagi banyak produk manusia. Ia bisa merusak furniture, bagian dari bangunan seperti pintu, dan juga aneka jenis kerajinan seperti kerajinan tangan dari rotan. Rayap juga berkoloni seperti semut dan sering membangun sarang di dalam sebuah produk.
Tapi tahukah Anda bahwa:
- Rayap tidak selalu hidup dan menyukai tempat lembab. Banyak orang mengira bahwa rayap hanya akan menyerang bila suatu produk punya kelembaban tinggi. Padahal, faktanya ada jenis rayap yang justru menyukai produk kering, misalnya saja rayap kayu kering.
- Rayap terdiri dari sangat banyak spesies. Ada ratusan jenis rayap yang tersebar di seluruh dunia dan beberapa bahkan belum teridentifikasi. Tiap jenis rayap punya kebiasaan sendiri-sendiri.
- Laron adalah salah satu tipe atau fase salah satu anggota kerajaan rayap. Jadi, bila Anda melihat banyak laron besar yang keluar di sekitar rumah Anda, artinya lingkungan Anda rentan rusak akibat serangga ini.
- Kerusakan akibat rayap tak selalu terjadi pada produk berbahan alam, tapi juga bisa terjadi pada produk non organik seperti benda-benda elektronik.
- Kerusakan akibat serangga ini kadangkala diakibatkan kerusakan sampingan. Misalnya, serangan rayap memicu tumbuhnya jamur yang menggerogoti produk lebih cepat.
Selain itu, fakta lain yang menarik tapi juga mengkhawatirkan dari serangga ini adalah anggapan bahwa kerusakan akibat rayap bukan persoalan besar. Coba perhatikan, ketika ada tanda-tanda rayap di lantai atau di bagian rumah tertentu, orang sering hanya mengatasinya secara sepele. Contohnya saja dengan menyiramkan minyak tanah di tempat yang diduga menjadi pintu sarang rayap. Betul! Koloni rayap memang akan pindah setelah penyiraman itu, tetapi mereka akan membangun sarang baru di tempat yang lain. Sebab, siraman minyak tanah tak akan membunuh semua rayap (bahkan kadang tak membunuh satupun, hanya membuat rayap kesakitan saja) dan juga tidak akan mencapai seluruh lorong dalam sarang rayap.
Pada kondisi ini, bagian rumah Anda sudah punya 2 titik kerusakan. Yang pertama, bekas sarang pertama yang berlubang-lubang (dan karenanya rapuh), serta kedua, sarang baru yang juga akan membuat bagian rumah Anda sama rapuhnya. Bila dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin kerusakan akibat rayap tersebut akan makin parah. Anda mungkin akan menemukan bagian bawah lantai yang keropos atau bagian kusen yang harus benar-benar diganti dengan kusen baru. Belum lagi kerusakan sampingan seperti munculnya jamur dan lumut akibat aktivitas rayap.
Apa yang bisa ditarik dari kondisi ini? Satu hal yang bisa kita simpulkan; kekuatan serangan utama rayap sejatinya memang terletak pada sifatnya yang tidak begitu kentara. Akibatnya, kerusakan akibat rayap disepelekan orang, tidak dianggap serius, dan tidak dianggap harus dikendalikan.
Hal ini yang sulit dipahami orang. Serangan rayap sifatnya minor (skala kecil) tapi berlangsung terus menerus bila tidak dilakukan penghentian. Kerusakan-kerusakan kecil ini terjadi bertahun-tahun dan akan terakumulasi sehingga bisa membuat Anda rugi. Ketika kerusakan yang besar itu datang, ironisnya, orang sering tak merasa rayap yang menyebabkannya. Misalnya, kusen keropos yang dianggap rusak karena kualitas kayunya buruk. Padahal, kalau kita mau menggunakan produk anti rayap pada kayu kusen, kita tak perlu mengeluarkan uang untuk membeli dan memasang kusen yang baru.
Ketika Berbagai Usaha Abai Terhadap Kerusakan Akibat Rayap
Yang disayangkan, penyepelean tersebut bukan hanya dilakukan oleh masyarakat awam, tetapi juga berbagai usaha yang orientasinya bisnis. Ini menyedihkan karena menunjukkan bahwa masyarakat kita tidak bisa melakukan antisipasi untuk keuntungan jangka panjang.
Contohnya:
- Usaha penyediaan stadion untuk futsal dan olahraga lainnya yang dalam konstruksi bangunan tidak memperhatikan serangan rayap secara serius see.
- Usaha toko sampai mall besar yang tak memiliki sistem pengendalian hama terpadu seperti sistem injeksi.
- Gudang-gudang suatu manufaktur yang dibangun tanpa sistem anti hama
- Pembuatan furniture dengan treatment pengawetan ala kadarnya
- Konstruksi yang mengaplikasikan treatment pengawetan pra konstruksi sekedarnya dan tanpa treatment pasca konstruksi
Hal-hal di atas jelas merugikan. Dan karena ia merupakan kegiatan ekonomi, mau tidak mau yang rugi akibat persoalan ini bukan hanya satu dua orang saja, melainkan banyak orang termasuk karyawan yang bekerja pada usaha-usaha terkait.
Aturan Legal dari Pemerintah
Dalam skala internasional sendiri, penyepelean kerusakan akibat rayap bervariasi dari satu negara ke negara lainnya. Namun secara umum, negara-negara maju memiliki aturan yang lebih ketat soal pengendalian terhadap serangga ini. Misalnya dalam pembuatan gedung-gedung pemerintah dan gedung bertingkat, terdapat regulasi yang mengatur keharusan kontraktor melakukan treatment pengawetan kayu dan pengendalian hama yang berstandar untuk mencegah serangan rayap.
Indonesia sendiri seperti diterangkan di atas masih memiliki kesadaran yang rendah terkait persoalan ini. Namun sejatinya, beberapa aturan sudah diterbitkan oleh pemerintah. Misalnya aturan yang dikeluarkan Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta. Aturan tersebut mengatur treatment anti hama termasuk rayap untuk pembangunan gedung-gedung. Aturan seperti ini jelas harus diapresiasi dan perlu didorong untuk diaplikasikan dengan disiplin dan menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk menerbitkan peraturan yang sama.
Cegah Rayap dengan BioCide
Menyadari bahwa kerusakan akibat rayap bukan masalah sepele, kami di Bio Industries juga ingin turut berkontribusi memberikan solusi. Kami menghadirkan insektisida BioCide Insecticide yang merupakan insektisida anti rayap, anti totor, sekaligus anti semut. Antiserangga ini bisa diaplikasikan pada berbagai produk kayu seperti mebel, kerajinan serat alam seperti eceng gondok, hingga elemen konstruksi bangunan.
Secara khusus insektisida ini memang kami sediakan untuk menghentikan rantai kerugian akibat penyepelean serangan rayap. Karenanya, formula yang kami pakai adalah formula terbaik untuk pengendalian hama serangga, yakni Cypermethrin 100 EC. Didesain dengan kualitas yang baik dan peralatan modern, BioCide Insecticide yang menggunakan formula dasar Cypermethrin bukan hanya punya efek kuat, tetapi juga tahan lama, dan lebih aman dibanding insektisida lainnya. Komitmen kami terhadap kelestarian lingkunganlah yang membuat Cypermethrin digunakan sebagai bahan dasar. Sebab formula ini lebih degradable atau mudah terurai di alam. Insektisida ini juga bisa diterapkan pada berbagai metode pengendalian hama sehingga aplikasinya sangat fleksibel.
Kesimpulan
Apa yang bisa kita simpulkan dari paparan panjang di atas? Pada akhirnya, bagaimanapun juga kita harus memperhatikan potensi serangan rayap. Serangan hama ini sama sekali tidak bisa kita sepelekan. Sebab meski kelihatannya minor, akumulasinya tidak main-main. Antisipasi harus dilakukan agar kerusakan akibat rayap tidak parah dan tidak menyebabkan kerugian besar. Diperlukan berbagai kiat, salah satunya dengan aplikasi anti rayap yang bagus BioCide Insecticide.