Meningkatnnya permintaan akan lantai kayu disebabkan geliat usaha bangunan tradisional makin meningkat. Banyak artis, tokoh publik, dan kalangan usahawan yang mendirikan bangunan bergaya tradisional dengan kebutuhan kayu yang besar.
Sejatinya, hampir semua bangunan asli Indonesia sejatinya memanfaatkan kayu atau material alam sebagai lantainya. Sebagai contoh, bisa kita lihat pada rumah-rumah joglo, rumah adat suku Dayak, hingga rumah adat masyarakat Alor.
Namun, ada satu kekurangan lantai kayu yang sulit ditampik, harganya yang mahal. Di pulau Jawa misalnya, semua material yang terbuat dari kayu harus didapatkan dengan harga berkali-lipat. Setealah mendapatkan material alam, misal kayu sebagai bahan lantai, masih ada ancaman lain yang mengintai, ancaman akan kerusakan bahan kayu tersebut. Alhasil, tak sedikit kalangan yang kemudian lebih tertarik menggunakan wooden floor sintetis.
Pertanyaannya adalah, apakah lantai lantai kayu sintetis seperti itu cukup worth it untuk dibeli dan digunakan? Perlu kiranya untuk membuat perbandingan kelebihan dan kekurangan lantai kayu sintetis dari banyak sudut pandang.
Kelebihan Lantai Kayu Sintetis
1. Lebih Murah
Harga lantai sintetis, baik yang parquet ataupun decking secara umum lebih murah. Perbedaan harganya dibanding lantai kayu premium bisa lebih dari 100%. Namun bila dibandingkan dengan lantai non premium, harganya tak jarang tak begitu berbeda jauh.
Bila Anda ingin memasang wooden floor dengan dana terbatas, tentu murah ini jadi salah satu hal menggiurkan yang bisa dipertimbangkan. Apalagi, saat ini produk-produk lantai sintetis juga telah membanjiri pasar Indonesia.
2. Lebih Ringan
Selain lebih murah, kelebihan lantai kayu sintetis di pasaran adalah bobot produk yang ringan. Berat yang ringan ini membantu pemasangan lantai menjadi lebih mudah. Apalagi bila aplikasinya hendak dilakukan di lantai dua atau di posisi lain yang lebih tinggi. Mengingat saat ini banyak digunakan rangka baja ringan, penggunaan lantai sintetis telah menjawab demand wooden floor yang lebih feasible diterapkan.
Mungkin hanya sedikit yang berpikir bahwa ringannya lantai kayu sintetis cukup berpengaruh pada proses distribusi. Apalagi untuk kondisi seperti sekarang ini, ketika pengiriman barang dan jasa didasarakan pada berat barang kiriman.
3. Tampilan Lebih Beragam
Karena merupakan produk pabrikan, lantai kayu sintetis umumnya memiliki tampilan yang lebih beragam. Hal ini karena layer dekoratif mereka dapat didesain di komputer sebagaimana produk sintetik lainnya.
Kekurangan Lantai Kayu Sintetis
1. Tidak Tahan Hama
Seringkali, digembar-gemborkan bahwa lantai berbahan sintetik (plastik) lebih tahan hama dibanding yang organic seperti kayu dan bambu. Kenyataannya tidaklah selalu demikian.
Di Asia Tenggara, terdapat dua jenis rayap yang dikenal sangat merusak. Keduanya adalah rayap Formosa dan rayap Coptotermes gestroi (Asian subterran termite). Kedua rayap ini dikenal mampu menyebabkan kerusakan pada kabel, pipa, dan material nonkayu lainnya.
Mereka memang tidak memakan bahan-bahan sintetis tersebut. Rayap ini biasanya akan merusak bagian lantai kayu sintetis yang menghalangi lubang sarang dan tempat mereka mencari makan. Nah, untuk yang konsern dengan hama rayap ini, biasanya akan menggunakan antiserangga khusus sebagai treatment untuk lantai kayu sintetis mereka.
2. Tidak Kuat
Bagi mereka yang membutuhkan lantai kayu sintetis untuk garasi atau lantai ruangan lainnya yang harus menahan beban berat, sebaiknya tidak memasang lantai kayu sintetis. Kebanyakan lantai berbahan sintetis tidak memiliki kekuatan yang cukup baik untuk menahan beban berat. Anda bisa memilih lantai kayu premium atau lantai epoksi dan PU untuk kebutuhan tersebut.
3. Lantai Kayu Sintetis Lebih Mudah Jadi Licin
Secara umum, bahan sintetis lebih sulit menyerap air dibanding bahan sintetis. Alhasil, permukaan lantai sintetis lebih rentan berubah menjadi licin dan membahayakan penggunanya ketika terpapar air.
Hal ini sebetulnya bisa dicegah dengan pembersihan dan peresapan air secara berkala, atau memilih alternatif lain dengan membeli lantai sintetis yang antislip.
Namun, Anda tentu harus merogoh kocek lebih dalam. Bila Anda ingin lebih hemat, Anda bisa menggunakan parket dan decking dari kayu yang biasa saja.
4. Sulit Dicat Ulang
Pengecatan pada lantai kayu sintetis lebih sulit dilakukan dibanding pengecatan pada kayu alami. Kayu alami dapat dicat dengan mudah menggunakan produk cat eksterior, sedangkan bahan sintetis membutuhkan bahan finishing tersendiri yang belum tentu tersedia di pasaran.
Bagi mereka yang ingin mengganti tampilan lantai secara berkala agar terlihat lebih fresh, sebaiknya menggunakan lantai nonsintetis.
5. Sulit Diperbaiki
Secara umum, lantai kayu sintetis adalah lantai yang sulit diperbaiki. Mengampelas atau mengoles goresan, patahan, dan lainnya akan sangat sulit diperbaiki jika dilakukan pada jenis lantai lantai kayu sintetis.
6. Lantai Kayu Sintetis Tidak Eco-friendly
Bagi mereka yang konsern dengan konsep green dan natural, untuk rumah, kantor hotel dan lainnya, akan sedikti kontradiktif jika menggunakan kayu lantai kayu sintetis ini. Menggunakan lantai kayu sintetis jelas sebuah dosa. Bahan ini mengandung plastik dan polimer sejenisnya yang sangat sulit diuraikan di alam.
Jadi, Pilih Lantai Kayu Sintetis atau Alami?
Dibandingkan dengan penggunaan lantai kayu alami, lantai kayu sintetis memang memiliki lebih banyak kekurangan. Namun, jelas pemilihan lantai kayu sintetis alami dikembalikan pada mereka yang ingin membuat konsep green dan natural di rumah masing-masing.