Cara pengawetan rotan bisa dilakukan dalam beberapa varian. Yang disayangkan, tak jarang usaha yang memanfaatkan bahan tersebut mengabaikan proses ini. Alasannya sendiri berbeda-beda. Beberapa beralasan proses pengawetan rotan tidak penting. Sedangkan yang lain menganggap proses pengawetan rotan tidak diperlukan karena mereka sudah membeli rotan dalam bentuk ftirit yang sudah siap pakai.
Cara pandang di atas tentu saja tidak tepat. Proses pengawetan rotan merupakan salah satu langkah paling krusial dalam industri tersebut. Semua perusahaan besar yang menggunakan bahan ini tak pernah luput dalam aplikasi pengawetan rotan. Sehingga bila kita ingin sukses mengembangkan usaha yang masih kecil atau menengah, hendaknya berbagai ketertinggalan segera kita kejar termasuk ketertinggalan dalam pengaplikasian treatment pengawetan rotan.
Manfaat yang diberikan proses pengawetan rotan pun beragam. Secara umum, selain bisa meningkatkan nilai jual produk rotan, pengawetan juga bermanfaat untuk meningkatkan efisienitas jalannya proses produksi bahan tersebut. Sebab, dengan aplikasi treatment preservation, rotan tak akan mudah rusak diserang hama sehingga tahapan pengolahannya akan lebih lancar.
Cara Pengawetan Rotan
Cara mengawetkan rotan dilakukan dengan meresapkan bahan pengawet rotan ke dalam material tersebut. Proses ini dapat dilakukan dengan:
- Merendam rotan ke dalam larutan pengawet
- Mengkuaskan larutan pengawet pada rotan
- Menyemprotkan larutan pengawet ke rotan
- Dst
Bahan pengawet yang digunakan sendiri haruslah mampu melindungi rotan dari faktor kerusakan akibat hama. Mengapa hama? Sebab sebagai material organik seperti kayu, ancaman itulah yang dominan dapat merusak rotan. Umumnya, bahan pengawet yang digunakan terdiri dari fungisida atau antijamur dan insektisida atau antiserangga.
Kapan Cara Pengawetan Rotan Diaplikasikan?
Penerapan bahan-bahan pengawet dapat dilakukan pada berbagai tahapan atau alur produksi rotan. Pertama, bisa dilakukan saat rotan masih hijau dengan perendaman. Sedangkan bila kita membeli ftirit atau bentuk jadi lainnya, pengaplikasian bisa dilakukan sebelum rotan diolah lebih lanjut. Bahkan meski kita sudah mendapat jaminan rotan yang dibeli sudah diawetkan, tak ada salahnya pengawetan ulang dilakukan. Caranya bisa disederhanakan misalnya dengan pengkuasan sebelum aplikasi proses finishing.
Adapun, bahan pengawet yang dipilih dalam proses ini harus kita perhatikan dengan cermat. Berikut ini bahan pengawet yang kami sarankan untuk proses pengawetan rotan:
BioCide Wood Fungicide
Adalah fungisida bahan organik mulai dari kayu, bambu, eceng gondok, sampai rotan. Fungisida ini mampu mencegah jamur yang dapat menyebabkan rotan berwarna kehitaman, biru, coklat, hingga putih.
BioCide Insecticide
Merupakan insektisida kayu hingga rotan yang berfungsi efektif mencegah kutu bubuk, rayap, dan serangga perusak lainnya.
Bahan-bahan di atas memiliki keunggulan dibanding produk lainnya dalam berbagai aspek, mulai dari aspek harga hingga efektivitas. Silahkan hubungi kami via 082 167 600 693 lebih lanjut untuk informasi bahan-bahan di atas.