Kelembaban substrat kayu atau biasa disebut MC (Moisture Content) adalah persoalan yang sangat krusial dibahas dalam industri kayu. MC kayu sendiri merujuk pada kandungan air dalam material kayu. Kadar atau level MC memiliki pengaruh besar pada:
-
Keawetan kayu
Ada beberapa faktor yang harus dipenuhi agar organisme bisa hidup. Di antaranya adalah ketersediaan oksigen, air, dan makanan. Kayu menyediakan sumber makanan dan udara menyediakan oksigen. Bila material kayu lembab, maka faktor air juga telah tersedia sehingga tinggal menunggu waktu saja agar hama seperti jamur dan rayap merusak material tersebut.
-
Keberhasilan Pengolahan Kayu
Kelembaban kayu yang tinggi dapat menyebabkan material tersebut sulit diolah. Pembuatan ukiran, pengeleman, hingga finishing kayu dapat terhambat akibat material kayu yang lembab.
Berdasarkan karakternya sendiri, air dalam kayu bisa dibedakan menjadi:
-
Air Bebas
Adalah air yang terletak atau mengisi pori-pori kayu. Air ini mudah menguap dan tidak berpengaruh besar pada tingkat penyusutan kayu ketika menguap.
-
Air Terikat
Adalah air yang letaknya di antara pori-pori kayu. Air ini memiliki ikatan kimia dengan banyak komponen sel seperti selulosa. Penguapan air terikat akan berdampak besar pada penyusutan kayu.
MC atau Kelembaban Substrat Kayu dalam Proses Pengawetan
Sebagaimana disebut di atas, kadar air atau kelembaban substrat kayu berpengaruh pada tingkat keawetan material ini. Tak heran dalam usaha pengawetan kayu, salah satu metode yang diterapkan adalah mengeringkan kayu hingga batas rendah (misal untuk dibuat furniture, maka MC kayu dipersyaratkan adalah 8-12%).
Kayu-kayu yang baru ditebang biasanya akan segera dikeringkan, baik secara manual maupun dengan menggunakan sistem kiln dry. Hal ini sedemikian krusial karena resiko serangan jamur noda yang begitu tinggi pada kayu sehabis ditebang. Apalagi pada kayu-kayu dengan getah tinggi seperti karet dan pinus.
Cara Menghitung MC
Penghitungan MC dapat dilakukan dengan alat atau secara manual. Berikut ini cara menghitung kelembaban substrat kayu secara manual.
MC: Moisture Content (kelembaban kayu)
A: Berat Kayu Basah
B: Berat Kayu Kering
Rumus:
MC= (A-B)/B x 100%
Untuk menentukan berat kayu kering, lakukan pengeringan dalam oven suhu 100 derajat Celcius selama 48 jam atau dua hari.
Misalnya berat kayu basah (A): 1500 gram dan berat kayu kering (B): 1300 gram, maka:
MC = (1500 – 1200)/1200 x 100%
MC = 0,25 x 100%
MC = 25 %
Untuk penghitungan yang lebih praktis, Anda dapat memanfaatkan alat tersendiri.
Informasi Pengawetan Kayu
Silahkan dapatkan informasi mengenai pengawetan kayu via telp di +62.274.388.301, sms/wa +6287839346433, atau email info@bioindustries.co.id. Kami menyediakan produk-produk obat pengawetan kayu dari mulai antiserangga hingga antijamur. Anda juga dapat mengunjungi kantor kami di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Sidikan no 94 Sorosutan.
Semoga bermanfaat.