Tak bisa dipungkiri penggunaan obat pengawetan kayu jati sangat krusial pada keberhasilan metode pengawetan kayu jati. Dengan kata lain, penggunaan obat ini terkait erat dengan masa pakai jati. FAO sendiri menyebut bahwa dengan treatment yang bagus, kayu bisa digunakan hingga 8 kali masa pakai normalnya. Hal ini pun dapat diterapkan pada jati. Apalagi, meski jati sering dianggap sebagai kayu yang tahan hama, namun dalam beberapa kasus ditemukan mudahnya jati dan furniture jati terserang hama. Misalnya terserang blue stain dan kumbang bubuk.
Dengan kesadaran tersebut, berikut ini 3 jenis obat pengawetan kayu jati yang kami sarankan.
3 Obat Pengawetan Kayu Jati yang Disarankan
Permethrine 125 EC
Permethrine 125 EC adalah antiserangga spektrum luas yang mampu membasmi berbagai jenis serangga mulai dari teter, kumbang bubuk, hingga rayap kayu kering. Permethrine 125 EC menggunakan zat aktif permethrin yang merupakan neurotoksin (racun syaraf) sehingga dapat bekerja efektif dan cepat membasmi organisme hama.
Efek Permethrine125 EC hingga satu tahun, tapi akan jauh lebih lama bila kayu dilapisi bahan finishig. Antiserangga ini stabil selama bahan finishing yang digunakan belum rusak.
Keunggulan Permethrine yang lain adalah sifatnya yang mudah diaplikasikan (vakum tekan, kuas, hingga perendaman), bisa dilarutkan dengan solvent maupun air, tidak merubah struktur serta warna kayu, serta lebih aman dan ramah lingkungan.
Microcide 100/100 EC
Microcide 100/100 EC merupakan fungisida sekaligus bakterisida dengan bahan aktif 2-(thiocyanomethylthio) benzothiazole dan methylene-bis-thiocyanate. Microcide 100/100 EC mampu bekerja efektif mencegah serangan hama jamur blue stain dan berbagai tipe jamur noda lainnya yang bersifat mikroskopis. Fungisida ini juga efektif mencegah kerusakan kayu akibat serangan bakteri pembusuk.
Serangan jamur pembusuk sendiri awam terjadi seiring pertumbuhan jamur kayu. Hal ini berakibat pada kerusakan komplikatif yang bukan hanya mengancam estetika kayu namun juga mengancam struktur kayu itu sendiri.
Aplikasi Mircocide dapat dilakukan dalam beberapa periode. Pertama sehabis kayu ditebang pada bagian pinggirnya untuk mencegah blue stain yang menyerang dengan cepat. Kedua, untuk treatment pada keseluruhan kayu menggunakan sistem vakum tekan, perendaman, maupun pengkuasan.
Film Preservative FPR36
 Film Preservative FPR36 ialah fungisida didesain untuk dicampurkan pada plester, cat, atau bahan finishing lain dalam sistem water based. Produk ini ditujukan untuk mencegah kerusakan akibat jamur permukaan.
Jamur permukaan merupakan jamur yang tumbuh pada bagian atas permukaan lapisan coating/kayu. Jenis jamur ini biasa tumbuh akibat udara dalam ruangan yang lembab dan kotor. Dengan FPR36, jamur permukaan tidak akan merusak lapisan coating.
Informasi dan Pemesanan Obat Pengawet Kayu Jati
Informasi lebih lanjut, hubungi kami di +62.274.388.301, sms/wa +6287839346433, dan email info@bioindustries.co.id. Anda juga dapat mengunjungi kantor kami secara langsung di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Sidikan no 94 Sorosutan.
Semoga bermanfaat.