Notice: Function wpdb::prepare was called incorrectly. The query argument of wpdb::prepare() must have a placeholder. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 3.9.0.) in /home/u648518846/domains/antiserangga.com/public_html/wp-includes/functions.php on line 6114
Dari berbagai hama penyerang kayu, Anda perlu waspada dengan cacing kapal alias shipworm. Seperti apa hama ini dan apa saja efek yang ditimbulkannya?
Kayu adalah bahan yang kaya nutrisi. Kandungan selulosa, vitamin, mineral, dan lainnya pada bahan ini sering menarik perhatikan organisme yang lain. Pada kayu yang masih hidup, pohon akan membentengi kayu dari serangan berbagai hama. Pohon akan mengeluarkan getah dan resin yang menyebabkan hama-hama yang mencoba memakan kayu teracuni. Namun ketika kayu sudah ditebang, perlindungan itu akan hilang. Beberapa kayu masih memiliki resin yang bisa bertahan lama. Kandungan resin itu akan membuat kayu tidak dimakan hama.
Baca Juga : Anti Serangga yang Ampuh untuk Pertahankan Kualitas Kayu
Jati adalah contoh kayu dengan resin yang bisa bertahan hingga ratusan tahun. Itulah yang membuat jati tidak dimakan rayap atau jamur. Tapi tak semua kayu memiliki resin antihama seperti jati. Banyak yang sama sekali tidak memiliki pertahanan pada serangan berbagai hama.
Padahal, seperti dijelaskan di atas, kayu selalu rentan diserang oleh berbagai hama. Di antiserangga.com pun kita sudah sering membahas ini. Namun di antara berbagai hama yang sudah kita bahas, ada satu hama lain yang belum sama sekali disentuh. Hama itu adalah shipworm yang menjadi mimpi buruk bagi industri perkapalan.
Baca Juga : Penyebab Kayu Kapal Rusak : dari Cacing Kapal sampai Paparan Garam
Apa itu Cacing Kapal?
Apa itu shipworm? Secara umum, hama ini merupakan hama yang bentuknya panjang. Tubuhnya memanjang dengan salah satu ujung membulat keras, sedangkan ujung yang lain memiliki bagian serupa tentakel.
Tapi sebetulnya, cacing kapal atau shipworm sama sekali bukan cacing. Shipworm merupakan moluska. Dan seperti yang kita tahu, moluska adalah sekelompok hewan bertubuh lunak yang memiliki cangkang. Contoh lain dari hewan moluska adalah bekicot, cumi-cumi, dan juga kerang.
Baca Juga : Jenis jenis Kayu yang Tahan dan yang Mudah Rusak oleh Penggerek Laut
Cacing kapal memiliki warna putih agak kemerahan. Punggungnya sendiri teraba kasar. Adapun tentakel pada salah satu ujungnya sebetulnya adalah sifon. Satu sifon inhalan dan satu lagi sifon exhalan. Fungsi dari sifon adalah untuk pernafasan, menangkap plankton, dan juga mengeluarkan kotoran.
Sedangkan cangkangnya memiliki fungsi untuk membantu menempelkan tubuh ke substrat tertentu. Selain itu, cangkang juga berfungsi untuk memberikan perlindungan ketika tubuh sedang terancam.
Klasifikasi Ilmiah
Berikut ini klasifikasi dari cacing kapal.
- Kerajaan: Animalia
- Filum: Mollusca
- Kelas: Bivalvia
- Ordo: Myida
- Famili: Teredinidae
- Genus: Teredo
- Spesies: Teredo navalis
Efek Cacing Kapal
Tahukah Anda bahwa keberadaan cacing kapal merupakan salah satu “mimpi buruk” bagi para pelaut? Sama seperti rayap pada mebel dan kumbang bubuk pada kerajinan, shipworm juga bisa memberikan efek kehancuran yang sama. Malah bila dipikir, organisme ini bisa memberikan dampak yang jauh lebih parah dibanding sekadar kerusakan saja.
Misalnya begini. Seperti yang kita tahu, kerusakan akibat rayap pada mebel bisa berujung pada rusaknya mebel tersebut dan keindahan yang berkurang. Tapi tidak ada bahaya mendesak yang berarti. Kecuali bila rayap menyerang rangka bangunan yang bisa berefek sangat buruk terhadap para penghuni bangunan.
Kondisi ini berbeda pada serangan shipworm di kapal ataupun perahu. Shipworm memiliki sifat seperti teter. Ia akan masuk ke dalam kayu kemudian memakannya. Namun bila teter meletakkan telurnya yang kemudian menjadi larva, shipworm menyerang ketika ia sudah dewasa.
Cacing-cacing tersebut akan mengeluarkan sekresi yang mengandung bakteri yang bisa menghancurkan kayu. Akhirnya, ia akan bisa masuk ke dalam substrat kayu. Shipworm akan memakan kayu tersebut dan terus menggali.
Kondisi ini sudah pasti amat sangat membahayakan karena bisa menyebabkan kebocoran di kayu. Makanya, inspeksi pada kapal harus dilakukan dengan ketat untuk segera membersihkan shipworm. Demikian juga pada kapal dan perahu yang kecil.
Usaha untuk Melindungi Kapal dari Cacing Kapal
Keberadaan cacing perahu dan kapal yang destruktif ini tentu harus diantisipasi. Dan sampai sekarang, ada setidaknya 3 hal yang dilakukan untuk mencegah dan meminimalisir serangan shipworm.
Memilih Kayu yang Kuat
Tidak mudah untuk mencari kayu yang tahan terhadap serangan cacing kapal. Cacing ini dikenal sebagai cacing yang bisa menghancurkan “toughest wood” sekalipun. Sebab, penghancuran yang dilakukan cacing memanfaatkan mikroorganisme bakteri yang bersimbiosis dengannya.
Selain itu, kayu yang dipakai pun tak bisa sembarangan. Katakanlah kayu tersebut sudah lumayan tahan terhadap cacing ini. Akan tetapi, kayu ternyata tidak tahan terhadap eksposi air asin dan perubahan suhu yang ekstrim. Sudah pasti, kayu tidak cocok digunakan untuk pembuatan kapal.
Beberapa penelitian sendiri sampai hari ini terus dilakukan. Banyak yang mencoba menemukan kayu yang paling tahan terhadap serangan cacing kapal. Makanya, kita yang bekerja di industri perkapalan harus selalu update dengan hasil penelitian terkini.
Menggunakan Pengawet
Penerapan preservatif kayu sudah terbukti bisa mencegah hama kayu darat seperti rayap dan juga kumbang bubuk. Makanya, penggunaan presevatif pun dirasa tepat digunakan pada kayu untuk kapal yang terancam terserang shipworm. Namun dari beberapa penelitian, ternyata ditemukan beberapa pengawet yang tidak efektif digunakan. Salah satunya adalah copper based preservative. Sedangkan yang lain memberikan hasil bervariasi, ada yang cukup bagus namun ada yang kurang.
Menggunakan Besi
Kayu sudah sejak lama digunakan untuk membuat moda transportasi perairan. Namun kerentanannya diserang hama memang kerap dipersoalkan. Makanya, industri perkapalan modern sering menggunakan bahan metal seperti besi dan baja. Ongkosnya jelas lebih mahal. Namun secara umum hal ini memang bisa memberikan perlindungan dari shipworm. Kekurangannya? Jelas ada. Bobot yang berat harus diatasi dengan teknik-teknik tersendiri. Selain itu, logam juga rentan terserang karat sehingga tidak bisa dipakai secara asal begitu saja.
Tetap Bisa Diatasi
Shipworm alias cacing kapal memang bukan persoalan yang mudah untuk diatasi. Akan tetapi bukan berarti hama ini tak bisa diatasi sama sekali. Shipworm tetap bisa kita antisipasi dengan berbagai langkah yang terpadu. Misalnya, pada kapal yang terbuat dari kayu, pemilihan kayu yang paling tahan hama harus diupayakan. Treatment preservasi atau pengawetan yang terbukti paling baik juga mesti dilakukan.
Simpulan
- Di dunia perkapalan dan pelayaran, keberadaan hama kayu bisa begitu membahayakan.
- Salah satu hama kayu yang wajib diwaspadai adalah cacing kapal alias shipworm.
- Cacing yang sebetulnya merupakan moluska tersebut sangat suka memakan kayu kapal. Bila dibiarkan saja, ia akan menggerogoti kayu kapal sehingga berpotensi menyebabkan kebocoran.
- Mengatasi shipworm bukanlah urusan yang mudah. Kayu terkuat sekalipun bisa dihancurkan oleh organisme ini.
- Namun bukan berarti kita menyerah. Aplikasi treatment pengawetan yang lebih baik bisa menjadi solusi untuk mengatasi serangan cacing kapal yang mengerikan.
Nah, kiranya semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda ya. Nantikan terus berbagai artikel menarik yang lain di antiserangga.com.